Zat besi adalah suatu zat
dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan.
Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam
proses pembentukan energi di dalam sel.
Untuk mengangkut oksigen,
zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel darah
merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di
dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di
dalam sel.
Laki-laki dewasa (berat
badan 75 kg) mengandung ± 4000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat
badan 55 kg) mengandung ± 2100 mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat
besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya
kekurangan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki. Sebaliknya, wanita
hanya mempunyai cadangan zat besi 0 – 300 mg sehingga rentan terhadap anemia,
apalagi pada usia subur wanita mengalami menstruasi.
Kebutuhan zat besi
tergantung kepada jenis kelamin dan umur. Kecukupan yang dianjurkan untuk anak
2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, laki-laki 12-16 tahun 12,1
mg/hari, gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, wanita
dewasa usia subur 18,9 mg/hari, menopause 6,7 mg/hari, dan menyusui 8,7
mg/hari. Angka kecukupan ini dihitung berdasarkan ketersediaan hayati
(bioavailability) sebesar 15%.
Zat besi dalam makanan dapat
berasal dari sumber nabati dengan ketersediaan hayati 2-3% dan sumber hewani
dengan ketersediaan hayati 20-23%. Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat
besi yag berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan
asam organik lainnya.
0 Comments:
Post a Comment