Tajhin
Madura atau tajhin mera adalah makanan khas Madura yang hanya
ada khusus di bulan Shaffar sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Allah dan
sudah menjadi tradisi yang mengakar dikalangan masyarakat Madura. Masyarakat
Madura dikenal memiliki budaya yang khas, unik dan memiliki kekhususan-kultural
yang beda dengan etnik lain.
Tajin mera khas Madura ini
terbuat dari tepung beras, tepung ketan, gula merah, santan, beserta garam yang
memberikan rasa gurih, manis, dan sedikit asin.
Tradisi ini berawal dari
sejarah kisah Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib yaitu cucu Muhammad yang
terbunuh oleh Yazid bin Muawiyah. Kejadian pembantaian ini terjadi di padang
Karbala ketika dalam perjalanan ke Irak. Untuk mengenang sejarah tersebut,
masyarakat Madura mewujudkannya dengan tradisi tajin mera pada bulan Saffar,
dengan cara membagi-bagikannya ke tetangga -tetangga.
Sedangkan makna dari
tajhin{bubur)merah adalah bermakna sebagai pembanding dari sesuatu yang tak
bisa dipisahkan dari kehidupan misalnya ada tinggi ada rendah, ada besar ada
kecil. Adapun makna dari tajhin yang berwarna putih adalah sebagai simbol rasa
syukur atas panjangnya umur,kesehatan, dan semoga makmur hidupnya.
0 Comments:
Post a Comment