Kashiwamochi awalnya
merupakan budaya Jepang Timur. Kue ini baru dikenal luas di seluruh Jepang
sekitar masa pemerintahan shogun Tokugawa ke-9 Tokugawa Ieshige dan shogun Tokugawa
ke-10 Tokugawa Ieharu. Dalam buku kumpulan kigo (kata-kata musim untuk haiku)
berjudul Haikai Shogaku-shō dari tahun 1641 oleh Saitō Tokugen, kashiwamochi
belum disebut-sebut sebagai makanan khas bulan 5.
Catatan mengenai
kashiwamochi sebagai makanan khas bulan 5 ditemukan kemudian dalam buku
berjudul Shubeiron terbitan tahun 1661-1673. Kue ini termasuk salah satu kue
asli Jepang karena tidak terdapat dalam tradisi perayaan Tango no Sekku yang
berasal dari Cina.
Keshogunan Tokugawa berusaha
mengendalikan daimyo dari berbagai daerah di Jepang dengan memberlakukan kewajiban
bekerja di ibu kota (sankin kōtai). Kashiwamochi mulai dikenal di seluruh
Jepang setelah daimyo dan rombongan yang bertugas di Edo membawa pulang
pengetahuan tentang makanan khas dari ibu kota ke daerah asal mereka.
Pohon kashiwa yang daunnya
dipakai membungkus kue ini, tidak tumbuh liar di Shikoku atau sebelah barat
wilayah Kansai. Di Jepang bagian barat yang tidak ditumbuhi pohon kashiwa,
orang juga merayakan Hari Anak-anak dengan makan chimaki (semacam bakcang yang
dibungkus daun bambu) atau kashiwamochi yang dibungkus daun sankirai (Smilax
glabra).
0 Comments:
Post a Comment