keranuman - www.healthnote25.com |
Keranuman atau kematangan,
dalam biologi, adalah keadaan morfologi dan fisiologi tertentu pada buah yang
memungkinkannya dapat dikonsumsi atau siap untuk menjalankan fungsi
reproduksinya. Istilah "kematangan" juga berarti mencapai kondisi
dewasa, yang siap untuk bereproduksi atau menjalankan fungsi fisiologi secara
maksimal.
Dalam dunia boga/kuliner,
kematangan berarti kondisi masakan yang telah siap dikonsumsi setelah melalui
proses pengolahan tertentu. Kata "peranuman" atau
"pematangan" menunjuk pada prosesnya, sedangkan kata
"ranum" dan "matang" merujuk pada sifatnya (adjektiva).
Morfologi buah yang ranum
secara umum dapat dilihat dari warna, kekerasan, rasa (kandungan bahan kimia),
dan aroma.
Warna buah ranum biasanya
tidak lagi hijau tetapi kuning, merah, atau ungu. Hal ini terjadi karena pada
permukaan buah terjadi perombakan (degradasi) klorofil dan meningkatnya
pembentukan pigmen tumbuhan lain dari golongan senyawa fenol (misalnya warna
merah dan ungu dari antosianin) dan golongan isoprenoid (misalnya jingga dari
karotenoid, merah-jingga dari likopena, dan kuning dari xantin).
Buah masak pada umumnya
tidak lagi keras melainkan relatif lunak. Pelunakan terjadi karena terjadi
penurunan tekanan turgor pada dinding sel akibat terbongkarnya timbunan pektin
di dinding sel matriks (parenkim) buah atau bagiannya yang dikonsumsi.
Kemasaman buah yang ranum biasanya
menurun karena terjadi perombakan berbagai polisakarida dan asam-asam organik,
digantikan oleh penimbunan mono- dan oligosakarida pada parenkim buah. Karena
itu, banyak buah masak yang memiliki rasa manis.
Buah ranum juga dapat
disertai dengan aroma yang khas dan dapat menjadi penciri dalam menentukan
tingkat kematangan buah. Aroma bersifat sebagai pemikat hewan penyebar
(sebagaimana bunga, yang melepaskan aroma sebagai pemikat hewan penyerbuk).
Aroma khas berasal dari terlepasnya berbagai senyawa aromatik, biasanya
merupakan hasil perombakan senyawa golongan fenol atau isoprenoid.
0 Comments:
Post a Comment