disleksia - www.healthnote25.com |
Disleksia
(bahasa Inggris: dyslexia) adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis
yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun.
Ditandai dengan kesulitan
belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau
di atas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam penerapan disiplin Ilmu
Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal.
Diseleksia adalah kesulitan
belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling dikenal. Ada
kesulitan-kesulitan lain dalam membaca namun tidak berhubungan dengan
disleksia.
Beberapa melihat disleksia
sebagai sebuah perbedaan akan kesulitan membaca akibat penyebab lain, seperti
kekurangan non-neurologis dalam penglihatan atau pendengaran atau lemah dalam
memahami instruksi bacaan. Ada 3 aspek kognitif penderita disleksia yaitu
Pendengaran, Penglihatan, dan Perhatian. Disleksia mempengaruhi perkembangan
bahasa seseorang.
Penderita disleksia secara
fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas
pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan
terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah,
kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke
memori pada otak.
Hal ini yang sering
menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal.
Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab
pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar.
Para peneliti menemukan
disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan
juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Ada dua tipe disleksia,
yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia
(didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca).
Developmental dyslexsia
diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah
abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas
di area fonologis (membaca).
Beberapa tanda-tanda awal
disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan
terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung
antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal,
cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat
mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca,
kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.
sumber
0 Comments:
Post a Comment