swike - www.healthnote25.com |
Swike
atau Swikee adalah Masakan Tionghoa Indonesia yang terbuat dari paha kodok.
Hidangan ini dapat ditemukan dalam bentuk sup, digoreng kering, atau ditumis.
Aslinya hidangan ini berasal dari pengaruh masakan Tionghoa yang masuk ke
Indonesia. Istilah "swikee" berasal dari dialek Hokkian (水雞, Pe̍h-ōe-jī: súi-ke) sui (air) dan ke
(ayam), yang merupakan slang atau penghalusan untuk menyebut kodok sebagai
"ayam air".
Makanan ini biasanya dikaitkan
dengan daerah Purwodadi. Bahan utama hidangan ini adalah kaki kodok (umumnya
dari "kodok hijau" atau "kodok ijo" (Jw.)) dengan bumbu
bawang putih, jahe, dan tauco, garam, dan lada. Dihidangkan dengan taburan
bawang putih goreng dan daun seledri di atasnya, swike biasanya disajikan
dengan nasi putih.
Ada yang berpendapat bahwa
rasa dan tekstur swike merupakan paduan antara ayam dan ikan. Umumnya hanya
bagian paha kodok yang dijadikan swike, akan tetapi bagian kulitnya dapat
dikeringkan dan digoreng menjadi kripik kulit kodok. Cara memasak swike yang
lainnya adalah "pepes kodok", daging kodok tanpa tulang dimasak dalam
bungkusan daun pisang sebagai pepes.
Selain di Purwodadi, swike
juga dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung
(salah satu gerai restoran populer adalah "Swikee Jatiwangi"),
Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. Umumnya restoran-restoran swike di Indonesia
menyebut dirinya sebagai restoran "Swike Purwodadi", "Swike
Jatiwangi", dan "Jo Kodok".
Indonesia adalah pengekspor
kaki kodok terbesar di dunia, dengan mengekspor lebih dari lima ribu ton daging
paha kodok tiap tahunnya, kebanyakan untuk memenuhi permintaan dari Perancis,
Belgia, dan Luksemburg. Pada masa lalu kodok diperoleh dengan memburunya dari
alam, seperti menangkapnya di sawah, dan kodok mudah ditemukan terutama saat
musim hujan. Kini terdapat beberapa usaha peternakan kodok untuk diekspor
memenuhi permintaan pasar luar negeri, terutama Perancis.
0 Comments:
Post a Comment