sejarah roti - www.healthnote25.com |
Roti adalah makanan
olahan tertua di dunia. Bukti dari 30.000 tahun lalu di Eropa memperlihatkan
residu tepung di permukaan bebatuan yang digunakan untuk menumbuk makanan.
Kemungkinan pada waktu itu tepung sudah mulai diekstraksi dari umbi-umbian, misalnya dari tumbuhan jenis Typha dan tumbuhan paku. Tepung ini ditebarkan di atas batu yang datar, dibakar dengan api, menjadi flatbread primitif.
Kemungkinan pada waktu itu tepung sudah mulai diekstraksi dari umbi-umbian, misalnya dari tumbuhan jenis Typha dan tumbuhan paku. Tepung ini ditebarkan di atas batu yang datar, dibakar dengan api, menjadi flatbread primitif.
Sekitar tahun 10.000
SM, dengan munculnya era neolitikum dan perkembangan pertanian, biji-bijian
menjadi bahan utama roti. Bibit ragi belum dikenal, sehingga adonan mengembang
secara alami, tanpa banyak campur tangan manusia.
Ada beberapa sumber
teknik pengembangan roti pada awalnya. Ragi yang ada di udara bisa didapat
dengan membiarkan adonan yang belum matang terekspos udara beberapa waktu
sebelum dimasak.
Pliny the Elder melaporkan bahwa Bangsa Galia dan Iberia menggunakan bir yang sudah diskim yang disebut barm untuk membuat roti yang lebih ringan dari yang biasa dibuat orang.
Di daerah kuno yang lebih mengenal minuman anggur daripada bir, menggunakan pasta dari jus anggur dan tepung untuk memulai fermentasi, atau biji gandum yang direndam dalam anggur sebagai sumber ragi. Sumber paling utama dari pengembangan roti saat itu adalah teknik roti asam.
Pliny the Elder melaporkan bahwa Bangsa Galia dan Iberia menggunakan bir yang sudah diskim yang disebut barm untuk membuat roti yang lebih ringan dari yang biasa dibuat orang.
Di daerah kuno yang lebih mengenal minuman anggur daripada bir, menggunakan pasta dari jus anggur dan tepung untuk memulai fermentasi, atau biji gandum yang direndam dalam anggur sebagai sumber ragi. Sumber paling utama dari pengembangan roti saat itu adalah teknik roti asam.
sejarah roti - www.healthnote25.com |
Pada tahun 1961
proses roti Chorleywood dikembangkan, yang menggunakan penggunaan mesin untuk
mengurangi masa fermentasi dan waktu pembuatan adonan. Proses ini, yang
memungkinkan penggunaan biji-bijian berprotein lebih rendah, kini banyak
digunakan di berbagai pabrik roti dunia.
Sebagai hasilnya, roti bisa dibuat lebih cepat dengan biaya lebih rendah bagi produsen maupun konsumen. Hanya saja, banyak kritik berdatangan atas efeknya terhadap nutrisi roti.
Sebagai hasilnya, roti bisa dibuat lebih cepat dengan biaya lebih rendah bagi produsen maupun konsumen. Hanya saja, banyak kritik berdatangan atas efeknya terhadap nutrisi roti.
0 Comments:
Post a Comment