kepuh - www.healthnote25.com |
Kayunya berwarna putih
keruh, ringan, dan kasar; tidak kuat, tidak awet, serta tidak tahan terhadap
serangan serangga. Kayu ini, meskipun mudah didapatkan dalam ukuran besar,
kurang baik untuk bangunan karena mudah rusak. Biasanya digunakan untuk membuat
biduk, peti pengemas, dan batang korek api.
Namun begitu, pohon kepuh
yang tua dapat menghasilkan kayu teras bergaris-garis kuning yang cukup baik
untuk membuat perahu dan peti mati. Mungkin juga kayunya ini cocok untuk mebel.
Daun-daunnya konon digunakan
untuk mengobati demam, mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk meringankan
sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang. Kulit kayunya
diseduh sebagai obat penggugur kandungan (abortivum).
Kulit buahnya yang tebal
dibakar hingga menjadi abu, dan digunakan untuk memantapkan warna yang
dihasilkan oleh kesumba. Air rendaman abu ini juga digunakan sebagai obat
penyakit kencing nanah.
Biji kepuh mengandung minyak
(khas, karena testanya juga mengandung minyak, selain pada embrio). Sebagaimana
dicatat oleh Heyne, inti bijinya mengandung 40% minyak kuning muda yang tak
mengering. Biji-biji ini disangrai untuk dimakan atau dibuat sambal.
Biji kepuh dulu juga acap
dikempa untuk diambil minyaknya, yang berguna sebagai minyak lampu, minyak
goreng, atau, di Kangean, sebagai malam untuk membatik. Mengandung senyawa
racun, biji ini juga dimanfaatkan sebagai obat (bahan jamu).
0 Comments:
Post a Comment