|
dadih - www.healthnote25.com |
Dadih
(bahasa Minangkabau: dadiah) adalah yogurt tradisional khas Minangkabau yang
terbuat dari susu kerbau (Bubalus bubalis). Dari segi bahasa, kata
"dadiah" memiliki kemiripan dengan dudh, bahasa dari etnis Sindhi
(India dan Pakistan).
Sementara itu, kebiasaan
orang Persia memakan susu fermentasi dengan bawang merah dan mentimun, mirip
dengan kebiasaan memakan dadih yang dilakukan oleh orang Minangkabau pada masa
dahulu.
Dadih difermentasi di dalam
wadah dari bambu yang ditutup dengan daun pisang (Musa sp.) atau daun waru (Hibiscus
tiliaceus) yang telah dilayukan di atas api. Proses fermentasi dilakukan dalam
suhu ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan sekitar 2 sampai 3
hari.
Dadih biasanya dikonsumsi
sebagai sarapan pagi, dicampur dengan emping (sejenis kerupuk dari nasi) dan
gula merah. Dadiah dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
Dari beberapa penelitian
diketahui bahwa dadih mengandung bakteri baik yaitu asam laktat (Lactobacillus
casei) yang potensial sebagai probiotik. Asam laktat di dalam dadih berperan
dalam pembentukan tekstur dan cita rasa.
Bakteri asam laktat dan
produk turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah
enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah
kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis.