Aeroponik merupakan sistem
yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran larutan nutrien
yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan
tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan
ruang yang luas yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus dari
larutan nutrisi. Aerasi secara sempurna merupakan kelebihan utama dari
aeroponik.
Teknik aeroponik telah
terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi benih
kentang, produksi tomat, dan tanaman daun. Karena penemu Richard Stoner
mengkomersialkan teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah
dilaksanakan sebagai alternatif untuk sistem pengairan hidroponik secara
intensif di seluruh dunia.
Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol.
Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, serta daun, sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol.
Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, serta daun, sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
Penelitian NASA menunjukan
teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar
80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan tanaman yang
tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air
hidroponik.
NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain . Bercocok tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen.
Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi .
NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain . Bercocok tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen.
Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi .
Kelebihan lain dari
aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman
sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali dan dapat memilih umbi
kentang yang siap panen.
0 Comments:
Post a Comment