Abon ialah makanan yang yang tercipta dari
serat daging hewan. Penampilannya seringkali berwarna cokelat terang sampai
kehitam-hitaman disebabkan dibumbui kecap. Abon tampak laksana serat-serat
kapas, sebab didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang
disuwir-suwir.
Karena kering dan hampir tak mempunyai sisa kadar air, abon biasanya tahan lama disimpan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara.
Karena kering dan hampir tak mempunyai sisa kadar air, abon biasanya tahan lama disimpan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara.
Selain tercipta dari bahan
dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi, dan domba), ada sejumlah abon yang
pembuatannya menggunakan bahan dasar dari makanan laut, laksana ikan tuna, ikan
lele, ikan tongkol, belut, kepiting rajungan dan udang.
Abon seringkali dimakan
sebagai lauk taburan di atas nasi, mie pangsit atau bubur ayam, atau sebagai
isi lemper dan biasa pula dimakan langsung laksana memakan atau mengkonsumsi
camilan (camilan).
Di Indonesia, daging yang
biasa dipakai untuk menciptakan abon berasal dari daging sapi, sampai-sampai
orang mengenal 'abon sapi'. Di samping daging sapi, bahan beda yang digunakan
ialah ayam, babi, ikan, Kuda, dan kambing. Di China, abon yang sangat lazim
ialah abon yang tercipta dari daging babi yang dinamakan Chousong.
Sentra penciptaan abon sapi
di Indonesia ketika ini terdapat di wilayah Boyolali, Solo/Surakarta, Ngawi,
Nganjuk, Salatiga, Magelang dan sejumlah daerah beda sekitarnya (sekitar Jawa
Tengah dan Jawa Timur).
Produksi abon sapi juga dapat di temui di kota Palembang dan Pontianak. Sedangkan sentra penciptaan abon dari daging babi tidak sedikit ada di wilayah Bali, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.
Produksi abon sapi juga dapat di temui di kota Palembang dan Pontianak. Sedangkan sentra penciptaan abon dari daging babi tidak sedikit ada di wilayah Bali, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.
0 Comments:
Post a Comment