nutrisi - www.healthnote25.com |
Nutrisi atau gizi adalah
substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi
mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan
penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu,
penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi
dan menentukan kebutuhan dasar (standar) nutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan
istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan
ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan
bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau
membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar
dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh
berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh.
Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat.
Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat.
Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah
ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan
tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan
gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat
vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang
pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita
kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya
menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang
meninggal akibat penyakit ini.[butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para
ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena
kekurangan vitamin C.
Pada saat ini kebanyakan
penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi.
Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-infeksi mencapai 59,5 persen
atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Pada tahun
2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau
maksimum 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5
sendok makan minyak (67 gram)
Ilmu gizi
Ilmu Gizi (Nutrience
Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Sayangnya makanan sekarang bisa
dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali
penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses
penanamannya organik tetapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan
untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan
kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi
dalam buah - buahan juga berkurang.
4 Sehat 5 Sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna
dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia
pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari
Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah
pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang
serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna
adalah sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan
yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan
sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung,
gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan
utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat
pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein
misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk
kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini
mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi
kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan
vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu
buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan
pencernaan.
5.Susu
Dalam rumusan makanan 4
sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak
wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu.
Gizi Seimbang
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet".
Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal[2].
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang.
Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” .
Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).
Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang:
- · Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan
- · Kebersihan
- · Aktivitas fisik
- · Memantau berat badan ideal.
Tumpeng Gizi Seimbang
terdiri atas beberapa potongan tumpeng:
- · Satu potongan besar
- · Dua potongan sedang
- · Dua potongan kecil
- · Satu potongan terkecil di puncak.
Tumpeng Gizi Seimbang
Luas potongan Tumpeng Gizi
Seimbang menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari.
Tumpeng Gizi Seimbang yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air
putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi
kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Dalam sehari, kebutuhan air
putih untuk tubuh minimal 2 liter[butuh rujukan] (8 gelas). Setelah itu, di
atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber
karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya
lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral.
Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran
dan porsi setiap golongan.
Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.
Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.
Terakhir dan menempati
puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah
minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian
bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif
dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan.
Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut.
Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut.
Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang
Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep Gizi Seimbang yakni:
Pertama
Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat.
Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.
Kedua
Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi[4]. Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.
Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.
Ketiga
Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi.
Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida.
Di Indonesia "Nutrition
Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman Gizi Seimbang yang
juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang
berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia Pedoman Gizi Seimbang berlaku
sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.
0 Comments:
Post a Comment