Jengkol pada umumnya dikenal
sebagai dogfruit, ngapi nut, atau jering adalah spesies dalam keluarga kacang
yang berasal dari Asia Tenggara. Meskipun memiliki bau yang sangat menyengat
dan khas, jengkol sangat populer dimasak bersama sambal, rendang atau kari, dan
terutama sebagai semur kecap manis di Indonesia. Berikut artikel mengenai
manfaat jengkol untuk kesehatan.
Jengkol (Archidendron
pauciflorum) merupakan tanaman polong-polongan yang bentuknya gepeng berbelit
membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah jengkol berkulit ari tipis
dengan warna coklat mengkilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada
urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar
sebagai lalap.
Pohon jengkol dapat tumbuh
hingga mencapai ketinggian 10-26 meter. Selain sebagai salah satu menu makanan,
nutrisi yang terkandung dalam jengkol juga bermanfaat bagi kesehatan. Berikut
ini beberapa manfaat jengkol untuk kesehatan.
Berikut
10 manfaat jengkol bagi kesehatan :
1.
PEMBENTUKAN JARINGAN TUBUH
Kandungan protein yang
tinggi pada jengkol dapat membantu membentuk jaringan dalam tubuh. Kandungan
protein jengkol jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kandungan protein
dalam kacang hijau dan kedelai.
2.
MENCEGAH ANEMIA
Jengkol juga kaya akan zat
besi yang sangat penting untuk mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel
darah merah dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, produksi sel darah
merah berkurang. Akibatnya, pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
semua sel dalam tubuh juga akan menurun. Kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi
pada sel-sel akan mengurangi kinerja sel dan dapat menyebabkan penyakit anemia.
3.
MENCEGAH OSTEOPOROSIS
Selain zat besi dan protein,
jengkol juga mengandung kalsium dan fosfor yang dapat mencegah tulang keropos
(osteoporosis). Jadi, sering memakan jengkol dengan porsi yang cukup dapat
membuat tulang dalam tubuh Anda menjadi lebih kuat.
4.
MEMBANTU MENANGKAL RADIKAL BEBAS
Jengkol mengandung vitamin A
dan vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal
bebas penyebab kanker.
5.
MEMBANTU MENGATASI PENYAKIT JANTUNG
Jengkol adalah makanan
diuretik (melancarkan pembuangan urin) yang sangat baik bagi penderita penyakit
jantung.
6.
MERAMPINGKAN PERUT
Jengkol juga dapat membantu
merampingkan perut buncit karena adanya kandungan serat yang tinggi didalamnya.
Salah satu penyebab perut kembung ialah karena seseorang mengalami buang air
besar tidak lancar dan tidak teratur.
7.
MENCEGAH DIABETES
Jegngkol mengandung zat asam
jengkolat dalam bentuk kristal yang tidak larut dalam air yang dapat mencegah
timbulnya diabetes.
8.
MENCEGAH PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH
Pasien dengan penyakit
jantung mengalami penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah ke jantung
menjadi halus. Kandungan mineral dalam jengkol dapat melebarkan pembuluh darah
yang mengkerut dan mencegah penyempitan pembuluh darah kembali.
9. MENGATASI SEMBELIT
Kandungan serat dalam
jengkol dapat mengatasi masalah sembelit, memberikan bantuan pencernaan dan
buang air besar.
10.
KESEHATAN JANIN
Jengkol juga bermanfaat
untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang masih dalam kandungan.
Manfaat jengkol untuk ibu hamil. Pertumbuhan tulang dan gigi dapat berjalan
optimal karena kalsium dan fosfor yang terkandung dalam jengkol. Disamping itu,
jengkol juga mengandung asam folat yang dapat membantu fungsi organ vital dalam
tubuh.
Efek
Samping Mengkonsumsi Jengkol
1. Mengkonsumsi jengkol
secara berlebihan dapat menyebabkan efek toksik ke jantung, ginjal, hati dan
pancreas.
2. Biji jengkol sedikit
beracun karena adanya kandungan asam jengkol, sebuah asam amino yang dapat
menyebabkan djenkolism (keracunan biji jengkol). Gejala yang muncul antara lain
terjadinya kejang otot, pirai, retensi urin, dan gagal ginjal akut. Kondisi
tersebut terutama dialami pria.
3. Memakan jengkol dalam jumlah sedikit menciptakan masalah penampilan, karena menghasilkan bau mulut, keringat, feses, dan urin. Sebenarnya bau ini bisa diatasi dengan membersihkan diri dengan peralatan kebersihan yang mengandung pengharum, seperti pasta gigi, cairan kumur, sabun, dan deodoran. Bau pada waktu kencing dapat dikurangi apabila pembilasan dilakukan sebelum dan sesudah kencing dengan jumlah air yang cukup atau bila perlu dibilas dengan cairan pembersih.
4. Selain bau, jengkol dapat
mengganggu kesehatan seseorang karena mengkonsumsi jengkol berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluranurin, yang disebut
“jengkolan”. Ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi
dan sukar larut di air pada pH yang asam. Risiko terkena jengkolan ini
bervariasi pada setiap orang dan dipengaruhi secara genetik oleh lingkungan.
sumber
0 Comments:
Post a Comment